Dalam dunia konveksi, sablon tentu saja bukan menjadi barang yang asing. Kebutuhan akan sablon banyak dibutuhkan dalam berbagai hal, misal kaos, topi, dan lain sebagainya. Ada berbagai jenis sablon dalan dunia konveksi. Lalu, apa perbedaan antara sablon manual, sablon DTG, dan juga jenis bordir?
Berikut Perbedaan Sablon Manual, DTG dan Bordir
Sablon Manual
Sablon manual adalah jenis sablon dengan jenis paling umum digunakan dalam dunia konveksi. Akibatnya jenis sablon ini banyak sekali jenis pengrajinnya. Tentu saja hasil akhir dari sablon ini nantinya akan menghasilkan jenis sablon yang sangat beragam di Indonesia sendiri.
Dalam prosesnya, sablon manual ini umumnya menggunakan tenaga orang untuk proses produksinya lho. Alat yang diguanakn antara lain frame sablon, screen sablon, rakel sablon dan lainnya.
Sablon manual memiliki banyak variasi, ada beberapa variasi yang diguanakn seperti sablon glow in the dark, sablon metalik gold, manual rubber, dan sablon metalik silver. Variasi yang disebutkan ini tentu saja menghasilkan hasil akhir yang berbeda-beda.
Durasi produksinya terbilang cukup lama dikarenakan masih menggunakan alat sablon konvensional atau tradisional dan menggunakan tenaga manusia yang sulit untuk produksi massal. Membuat 1 buah kaos dengan menggunakan sablon manual bisa memakan waktu 2 jam lebih.
Membicarakan keawetan, sablon manual masih yang terbaik. Hasil sablon manual terkenal solid dan awet bertahun-tahun bahkan puluhan tahun lho.
Baca juga: 10 Cara Mendapatkan Uang dari Internet untuk Pelajar Tanpa Modal
Sablon Print DTG
Sablon DTG adalah salah satu metode sablon yang menggunakan printer DTG. Printer DTG adalah jenis printer sablon modifikasi. Dengan menggunakna printer ini Anda bisa mencetak gambar dengan perangkat lunak yang digunakna di komputer. Kemudian selanjutnya adalah dikirim ke printer DTG tanpa harus repot memakai transfer paper.
Printer DTG merupakan teknologi yang muncul pada tahun 2004-2006, tepatnya berada di Amerika. Teknologi ini terbilang sangat baru dalam dunia sablon lho. Jumlah merk tinta yang beredar di pasaran dari jenis mesin ini pun kalah jauh dibandingkan merk cat sablon di Indonesia. Apalagi jumlah penyablon yang memakai printer DTG ini masih terbilang sedikit karena merupaka sistem baru.
Waktu produksi dengan sablon print jenis DTG ini hanya memakan waktu sebentar dan mudah dibandingkan sablon manusal. Untuk pengerjaan satu kaos, kamu bisa memakai waktu sekitar 10 menit – 30 menit.
Hal ini tergantung dari besar desain dan tipe printer yang digunakan. Untuk tipe – tipe printer tertentu bahkan hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk menyelesaikan 1 buah kaos saja.
Jika melihat dari sisi keawetan, digital sablon print DTG bisa dikatakan masih kalah jauh dengan sablon manual. Tetapi bila menggunakan tinta yang berkualitas, maka dapat dikatakan jika lebih memuaskan dalam hal keawetan alias sangat awet.
Bordir Komputer
Selanjutnya adalah bordir computer. Bordir komputer merupakan suatu cara bordir yang menggunakna jenis benang bordir. Biasanya langsung digunakan di atas kain. Produksi bordir tentu saja menggunakan mesin ataa tidak menggunakan tenaga manual.
Digital bordir komputer ini memakai suatu mesin Bordir otomatis dengan proses komputerisasi. Mesin ini hanya membutuhkan gambar dari file di komputer agar bisa mencetak pola yang dikehendaki.
Dalam hal keawetan, bordir bisa dibilang sangatlah awet. Bahkan boleh dibilang melebihi keawetan dari sablon manual karena berasal dari kumpulan benang.
Demikian tadi penjelasan mengenai beberapa jenis perbedaan dalam sablon manual, sablon DTG, dan bordir komputer. Semoga bermanfaat.
Got a Questions?
Find us on Socials or Contact us and we’ll get back to you as soon as possible.