Makro Influencer atau top influencer sering menjadi pilihan utama bagi banyak brand yang ingin menjangkau audiens dalam jumlah besar.
Dengan jutaan pengikut di media sosial, mereka memang punya kekuatan untuk meningkatkan visibilitas dan brand awareness secara signifikan.
Tapi, bekerja dengan influencer top nggak selalu mulus. Tanpa strategi yang tepat, kampanye kamu bisa gagal.
Nah, di artikel ini, kita bakal bahas apa itu makro influencer dan, yang lebih penting, 5 kesalahan yang harus kamu hindari kalau nggak mau rugi saat bekerja sama dengan mereka!
Baca juga: Apa Itu Buzz Marketing: Definisi, Cara Kerja, Strategi Terbaru
Apa Itu Makro Influencer?
Sebelum masuk ke topik kesalahan yang harus dihindari, mari kita bahas dulu pengertian macro influencer. Ini masih terkait dengan pembahasan sebelumnya yakni influencer marketing.
Secara sederhana, macro influencer adalah kebalikan dari micro influencer, yakni individu dengan jumlah pengikut di media sosial yang sangat besar, biasanya mulai dari 100.000 hingga jutaan pengikut.
Mereka dikenal karena memiliki pengaruh yang luas di kalangan audiens mereka, baik itu di Instagram, YouTube, Twitter, atau platform lainnya.
Sebutan lain untuk influencer makro ini diantaranya:
- Top Influencer
- Selebgram/Seleb Influencer
- Mega Influencer
- Influencer Level Atas
- Influencer Terkenal
- Big-Name Influencer
- Influencer Berpengaruh
- Influencer Skala Besar
- Influencer Elite
- Influencer Super
Meskipun pengaruh mereka besar, makro influencer seringkali berinteraksi dengan audiens yang lebih umum, bukan sekadar audiens yang sangat tersegmentasi seperti micro influencer.
Ini membuat mereka ideal untuk kampanye yang ingin menjangkau audiens yang lebih luas. Namun, meskipun pengaruh mereka besar, bekerja sama dengan influencer makro memerlukan strategi yang matang.
5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Bekerja Sama dengan Influencer Makro
Sekarang, mari kita bahas 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh bisnis atau brand saat bekerja sama dengan makro influencer. Hindari kesalahan-kesalahan ini supaya kampanye kamu lebih efektif dan sukses!
1. Mengabaikan Relevansi Audiens
Salah satu kesalahan terbesar saat bekerja dengan influencer makro adalah memilih influencer hanya berdasarkan jumlah pengikut mereka, tanpa memperhatikan relevansi audiens mereka dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Meskipun mereka memiliki jutaan pengikut, belum tentu semua pengikut tersebut tertarik dengan produkmu.
Pastikan kamu memilih influencer makro yang memiliki audiens yang sesuai dengan target pasar kamu.
Misalnya, jika kamu menjual produk kecantikan, pilihlah influencer yang banyak berbicara tentang kecantikan atau memiliki audiens yang tertarik dengan topik tersebut.
2. Tidak Menyusun Tujuan yang Jelas
Sebelum bekerja dengan makro influencer, sangat penting untuk memiliki tujuan yang jelas. Apa yang ingin kamu capai? Apakah tujuanmu untuk meningkatkan brand awareness, penjualan, atau hanya memperkenalkan produk baru?
Tanpa tujuan yang jelas, kamu akan kesulitan mengukur keberhasilan kampanye.
Jadi, pastikan kamu dan influencer makro sepakat tentang tujuan yang ingin dicapai, dan tentukan indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur hasilnya.
3. Mengabaikan Keterlibatan Pengikut
Jumlah pengikut yang banyak memang mengesankan, tapi jangan hanya terpaku pada angka tersebut. Salah satu kesalahan umum saat bekerja dengan influencer makro adalah mengabaikan keterlibatan pengikut mereka.
ika influencer memiliki banyak pengikut tetapi tingkat keterlibatan (likes, komentar, shares) rendah, itu bisa berarti pengikut mereka tidak terlalu aktif atau tertarik.
Sebelum memutuskan untuk bekerja dengan influencer makro, pastikan untuk memeriksa tingkat keterlibatan mereka. Influencer dengan tingkat keterlibatan yang tinggi dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk kampanye kamu.
4. Tidak Memahami Karakter Influencer
Setiap influencer punya gaya dan karakter unik, dan ini sangat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan audiens. Beberapa influencer makro mungkin memiliki gaya yang lebih kasual, sementara yang lain lebih profesional.
Kesalahan yang sering terjadi adalah tidak memahami karakter ini dan mencoba memaksakan kampanye yang tidak sesuai dengan gaya mereka.
Pastikan kamu bekerja sama dengan influencer yang gaya komunikasinya sesuai dengan citra brand kamu. Jangan mencoba mengubah cara mereka bekerja, karena itu bisa membuat kampanye terasa tidak autentik dan tidak efektif.
5. Tidak Mempertimbangkan Anggaran Secara Realistis
Terakhir, salah satu kesalahan yang sering terjadi saat bekerja dengan makro influencer adalah tidak memperhitungkan anggaran dengan realistis.
Karena mereka memiliki pengikut yang banyak, biaya untuk bekerja dengan influencer makro juga bisa cukup tinggi. Tanpa anggaran yang jelas, kamu mungkin akan kesulitan dalam menjalankan kampanye dengan maksimal.
Sebelum bekerja sama dengan makro influencer, tentukan anggaran yang sesuai dengan tujuan bisnis kamu. Pastikan kamu memiliki cukup dana untuk menjalankan kampanye yang efektif, termasuk biaya influencer, produksi konten, dan iklan yang mungkin diperlukan.
Kesimpulan
Bekerja sama dengan makro influencer bisa menjadi langkah yang cerdas untuk meningkatkan jangkauan dan visibilitas brand kamu, terutama jika kamu ingin menjangkau audiens yang lebih luas.
Namun, pastikan kamu menghindari kesalahan-kesalahan umum yang bisa menghambat kesuksesan kampanye.
Dengan memahami relevansi audiens, menyusun tujuan yang jelas, dan bekerja dengan influencer yang sesuai, kamu bisa memaksimalkan potensi makro influencer untuk bisnis kamu.